Investor GoTo-Grab Raup Untung Rp277 Miliar Berkat Lonjakan ChatGPT
Kenaikan tersebut dikaitkan dengan peningkatan valuasi OpenAI yang kini menjadi sorotan utama dunia teknologi. ChatGPT yang terus mengalami pembaruan dan peningkatan kinerja, sukses menciptakan peluang bisnis baru di berbagai sektor, mulai dari data center, infrastruktur digital, hingga kecerdasan buatan berbasis layanan.
Performa moncer SoftBank secara tidak langsung juga memberikan sinyal positif bagi dua raksasa teknologi Asia, GoTo dan Grab, yang menjadi bagian dari portofolio investasinya. Kondisi ini menunjukkan bahwa geliat industri AI tidak hanya berdampak pada perusahaan pengembang, tapi juga pada ekosistem investor global.
SoftBank dilaporkan sempat menjual saham Nvidia sebelum ledakan besar AI terjadi. Namun langkah itu kemudian dikoreksi dengan pembelian kembali saham Nvidia dan investasi besar ke OpenAI. Langkah strategis ini berhasil mengembalikan posisi SoftBank sebagai pemain kunci di sektor teknologi, terutama setelah tren kecerdasan buatan mulai mendominasi pasar.
Menurut laporan Reuters, investasi SoftBank terhadap OpenAI dimulai sejak Maret 2025 melalui pendanaan senilai US$40 miliar atau sekitar Rp669 triliun. Pada Oktober berikutnya, perusahaan asal Jepang itu kembali memperbesar kepemilikan dengan ikut dalam konsorsium yang membeli saham senilai US$6,6 miliar dari para karyawan OpenAI. Hingga akhir tahun, total investasinya tercatat mencapai US$34,7 miliar atau sekitar Rp580 triliun.
Yoshimitsu Goto, selaku Kepala Keuangan SoftBank, mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi perusahaan di industri AI global. Ia menambahkan bahwa sebagian aset seperti saham Nvidia dilepas untuk mendanai langkah ekspansi ke OpenAI, karena potensi teknologi AI dinilai jauh lebih menjanjikan.
Meski demikian, di tengah euforia pertumbuhan AI, sejumlah analis menilai ada potensi risiko ‘gelembung teknologi’ yang bisa meledak sewaktu-waktu. Investasi besar-besaran yang terus mengalir ke sektor AI dikhawatirkan tidak seluruhnya akan menghasilkan laba berkelanjutan. Namun, bagi SoftBank dan para investornya, seperti GoTo dan Grab, momentum ini dianggap sebagai waktu terbaik untuk memperkuat posisi di pasar.
Tren positif ini menandai era baru investasi digital di Asia, di mana perusahaan-perusahaan seperti SoftBank, GoTo, dan Grab semakin berani mengambil langkah agresif untuk bersaing di dunia kecerdasan buatan. ChatGPT sebagai produk unggulan OpenAI pun menjadi simbol keberhasilan inovasi teknologi yang mampu menggerakkan ekonomi digital global secara signifikan.
Dalam konteks ini, kolaborasi antara pengembang AI dan para investor besar tampak semakin erat. Kesuksesan ChatGPT bukan hanya menciptakan keuntungan finansial, tetapi juga memperluas pengaruh teknologi kecerdasan buatan ke berbagai sektor industri di dunia, termasuk Indonesia.
